Mengarahkan Anak Didik Menemukan Jati Diri Melejitkan Potensi Melalui Coaching

Mengarahkan Anak Didik Menemukan Jati Diri 

Melejitkan Potensi Melalui Coaching


Murid bukanlah kertas kosong. Mereka datang dengan berbagai latar belakang, kemampuan, dan potensi. Tugas guru adalah menjadikan latar belakang mereka sebagai pondasi kuat bagi guru dalam memimpin pembelajaran. Selain itu, guru juga bertugas meningkatkan kemampuan dan melejitkan potensi mereka. Oleh karena itu, guru diharapkan memiliki keterampilan yang dapat mengarahkan anak didik untuk menemukan jati diri dan melejitkan potensi mereka.

Salah satu keterampilan yang diperlukan adalah keterampilan coaching sebagai bentuk pendekatan komunikasi sebagai seorang pendidik. Mengapa keterampilan coaching? Pendekatan Coaching dalam komunikasi diperlukan karena guru melihat para murid sebagai sosok merdeka. Sosok yang dapat menentukan arah dan tujuan pembelajarannya, serta meningkatkan potensinya sendiri. Mereka hanya memerlukan dorongan dan tuntunan dari guru sebagai pemimpin pembelajaran untuk melejitkan potensi mereka. Tentunya ini bukan hal yang mudah karena sebagai pemimpin pembelajaran terkadang guru tergoda untuk berupaya membantu permasalahan murid secara langsung dengan memberikan solusi dan nasihat. Dengan keterampilan coaching dalam berkomunikasi, harapannya anak didik menjadi lebih terarah dan dapat menemukan solusinya secara mandiri yang pada akhirnya dapat meningkatkan potensi mereka.

Mari memerankan diri sebagai coach bagi murid agar mereka menjadi lebih merdeka, baik merdeka dalam belajar maupun merdeka dalam menentukan arah hidupnya di masa mendatang.


 


Tidak ada komentar:

BUS HANTU (KELOMPOK 3)