2.1.a.2. Pendahuluan (Capaian Pembelajaran Khusus dan isi Materi Modul)

 2.1.a.2. Pendahuluan

Capaian Pembelajaran Khusus

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta diharapkan dapat menjadi Guru Penggerak yang mampu:

  1. mendemonstrasikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan;
  2. melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid yang berbeda;
  3. menganalisis penerapan 3 strategi diferensiasi (yaitu: diferensiasi konten, proses, dan produk);
  4. mengimplementasikan Rencana Pembelajaran berdiferensiasi dalam konteks pembelajaran di sekolah atau kelas mereka sendiri;
  5. menunjukkan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba, dan berani mengambil risiko dalam menerapkan berbagai ide strategi pembelajaran berdiferensiasi.

Isi Materi Modul

  1. Pengertian pembelajaran berdiferensiasi.
  2. Mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan, berikut teori yang mendasari.
  3. Bagaimana memetakan kebutuhan belajar murid yang berbeda.
  4. Berbagai strategi pembelajaran berdiferensiasi.
  5. Contoh - contoh praktik terbaik (best practices) pembelajaran berdiferensiasi dan berbagai kasus pembelajaran yang banyak ditemui dalam praktik pembelajaran sehari - hari di kelas/sekolah.

GLOSARIUM

Daring

Merupakan akronim (singkatan) dari dua kata: “dalam” dan “jaringan”. Dalam Bahasa Inggris, berarti “online”.

Diagram Frayer

Grafik visual yang dikembangkan oleh Dorothy Frayer untuk membantu murid dalam mendefinisikan konsep atau kosakata. Diagram ini dibagi menjadi empat bagian: definisi, karakteristik, contoh dan bukan contoh. 

Diferensiasi Konten

Diferensiasi konten merujuk pada strategi membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten. Konten adalah materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum. 

Diferensiasi Produk

Merujuk pada strategi memodifikasi produk hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari.

Diferensiasi Proses

Merujuk pada strategi membedakan proses yang harus dijalani oleh murid yang dapat memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami isi (content) materi.

Kesiapan belajar (Readiness)

Kapasitas atau kesiapan murid untuk mempelajari materi baru. Kesiapan ini terkait dengan berbagai hal, diantaranya: pengetahuan, konsep dan keterampilan awal yang saat ini dikuasai oleh murid; miskonsepsi; tingkat perkembangan kognitif, afektif dan fisik; keterampilan berpikir, dan sebagainya.

Lingkungan Belajar

Lingkungan yang berada di sekitar seseorang dan yang mempengaruhi proses belajar mengajar.

Minat

Suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan kepadanya.

Peer Teaching

Metode pembelajaran tutor sebaya yang merupakan strategi pembelajaran kooperatif di mana rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara orang-orang yang bekerja bersama.

Pembelajaran Berdiferensiasi

Usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu.

Profil Belajar

Merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dan lain-lain. 

Scaffolding

Suatu teknik pembelajaran di mana murid diberikan sejumlah bantuan, kemudian perlahan-lahan diadakan pengurangan terhadap bantuan tersebut hingga pada akhirnya, murid dapat menunjukkan kemandirian yang lebih besar dalam proses pembelajaran.


Tidak ada komentar:

BUS HANTU (KELOMPOK 3)