NIATKAN SEDEKAH DI LADANG AMAL BERPIKIR POSITIF MENEBAR KEBAIKAN

NIATKAN SEDEKAH DI LADANG AMAL BERPIKIR POSITIF MENEBAR KEBAIKAN


 

Bulan Ramadan adalah bulan ibadah. Jika kita melakukan suatu amalan semata-mata  karena Allah SWT, insya Allah semua yang kita lakukan bernilai ibadah serta membawa keberkahan di dunia maupun akhirat. Apalagi di masa pandemi COVID-19 sekarang ini, banyak masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, persediaan bahan makanan untuk dimakan besok pun belum ada. Saat-saat seperti inilah waktu kita untuk bersedekah dan berbagi apa yang kita miliki untuk mengatasi kesulitan orang lain khussusnya sesama muslim.

Kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari ini tidak hanya dialami oleh rakyat kecil di pedesaaan, tetapi dampaknya telah meluas hingga ke perkotaan. Banyak penduduk kota yang harus kehilangan pekerjaannya karena di-PHK  dari perusahaan.  Tentu ini adalah masa-masa sulit yang dialami hampir seluruh penduduk kota bahkan seluruh dunia.

Rakyat miskin dan masyarakat menengah ke bawah yang mayoritas hidup di pedesaan sudah terbiasa hidup serba kekurangan. Mereka makan  dengan lauk-pauk seadanya. Tetapi, berbeda dengan kondisi masyarakat menengah ke atas yang hidup di perkotaan. Jika mereka tidak bekerja, bagaimana mereka akan mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, membayar kontrakan, membayar angsuran sepeda dan lain-lain.

Semua yang terjadi sudah kehendak Allah SWT. Virus corona adalah makhluk hidup perantara yang mengingatkan manusia akan kebesaran Allah SWT. Virus tersebut juga mengingatkan manusia bahwa kesombongan dan kekayaan tidak akan ada artinya saat virus corona datang menyerang. Kita sebagai manusia harus berpikir positif terhadap semua kahendak Allah SWT. Kita tidak boleh menyalahkan Allah SWT atau menyesali apa yang telah terjadi. Seharusnya kita bisa menggali hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi.

Harga  ayam dan telur semakin hari semakin murah. Harga normal telur per kg yang sebelumnya kurang lebih Rp. 22.000,00 turun menjadi Rp. 15.000,00, sedangkan harga normal ayam per kg dari Rp. 28.000,00 turun menjadi Rp. 16.000,00. Kondisi ini tentunya akan membuat rugi para peternak ayam karena modal yang dikeluarkan untuk membeli makanan ternak serta merawatnya tidak sebanding dengan hasil penjualan ayam maupun telur. Kondisi ekonomi yang sulit ini mungkin tidak hanya terjadi kepada peternak ayam, tetapi juga para pedagang, pengusaha, dan peternak lainnya. Dari peristiwa tersebut, mayoritas peternak ayam maupun pengusaha akan mengeluh dengan kondisi ekonomi yang semakin buruk akibat wabah virus corona. Padahal, jika kita selalu berpikir positif, Allah SWT pasti mempunyai rencana terbaik untuk makhluk-makhluknya di balik wabah virus corona.

Bersyukur setiap saat perlu kita budayakan, sebab kita masih diberikan nikmat berupa kesehatan. Kita bisa membayangkan saudara-saudara kita yang terbaring sakit di rumah sakit akibat wabah virus corona dan harus ditempatkan di ruang isolasi tanpa adanya sanak saudara yang boleh menemani. Selain itu masih banyak kondisi ekonomi masyarakat yang berada jauh di bawah kita, sehingga untuk berpuasa dan makan sahur pun hanya dengan meminum seteguk air putih. Kita yang diberikan kesehatan dan kecukupan ekonomi, mari rezeki yang kita dapatkan kita syukuri dengan sebaik-baiknya. Kita anggap contoh nyata semua penurunan harga ayam dan telur tadi adalah bentuk sedekah kepada masyarakat. Dan kita juga maklum, meskipun harga telur dan ayam rendah, kita juga masih kesulitan memasarkannya karena kondisi keuangan masyarakat mayoritas juga mengalami defisit.

Selain bersyukur dan berpikir positif, sedekah langsung kepada masyarakat yang sangat membutuhkan mampu membangun energi positif yang nantinya dapat kita jadikan sebuah ladang amal sebagai bekal kehidupan di akhirat. Ingat bahwa amalan yang paling disukai oleh Allah SWT adalah “SEDEKAH.” Mengapa bukan salat, puasa dan apa alasannya?Sebab, dengan sedekah berarti kita telah membantu meringankan kesulitan orang lain. Sedangkan ibadah salat dan puasa fungsinya nanti hanyalah untuk menyelamatkan diri sendiri. Salat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar, sedangkan puasa menjadikan diri kita sabar dan mampu menahan diri. Semoga kita termasuk orang yang ahli sedekah. Amiin.

 

#inspirasiramadan

#dirumahaja

#flpsurabaya

#BERSEMADI_HARIKE-5


 

Tidak ada komentar:

BUS HANTU (KELOMPOK 3)