PERJUANGAN MENULIS

PERJUANGAN MENULIS

 



Sebagai seorang ibu rumah tangga sekaligus bekerja di luar rumah, saya mempunyai aktivitas yang sangat padat. Meskipun demikian, kegiatan menulis harus tetap dilaksanakan, karena  merupakan sebuah tantangan yang setiap hari harus dijadikan pembiasaan. Ibu rumah tangga mengemban berbagai tugas di rumah seperti menyapu, memasak, mencuci piring, mencuci pakaian, menyetrika baju dan sebagainya.

Perjuangan menulis membutuhkan konsistensi. Sebab, ketika mulai menyalakan komputer dan hendak menulis, tiba-tiba pikiran  teringat jemuran yang belum diangkat, apa menu makanan untuk berbuka puasa dan kondisi rumah yang belum disapu. Tentu, sebagai ibu rumah tangga, pekerjaan rumah harus didahulukan sehingga aktivitas menulis terpaksa dikesampingkan.  Aktivitas menulis akan dilanjutkan jika pekerjaan rumah telah selesai dilaksanakan.

Pukul 08.00 pagi, saya telah duduk di depan komputer. Kucoba melupakan segala pekerjaan rumah tangga demi untuk menyelesaikan tulisan.. Dengan segenap rasa percaya diri dan semangat ’45 aku menyalakan komputer. Apa yang terjadi?komputer tidak menyala dan menampilkan menu yang juga harus kutungu hingga komputer kondisinya  normal. Setengah jam menunggu, ternyata komputer belum juga bisa untuk diajak berkarya.

Komputer yang kumiliki telah berusia hampir 9 tahun, sehingga kurang bisa diajak untuk kompromi. Setelah memakan waktu 1 jam, komputer mulai bisa diajak bekerja. Tapi, mataku mulai mengantuk sehingga kutinggalkan dulu untuk tidur. sebab jika kupaksa melawan kantuk, yang ada cerita menjadi kurang menarik dan berantakan. Pekerjaan menulis pun masih terbengkalai.

Berikut liku-liku perjuangan menulis yang saya hadapi sampai saat ini :

1.    Berperang melawan komputer

Komputer yang kubeli sejak tahun 2011 mulai menunjukkan gejala kurang sehat, sebab setiap kunyalakan, layar selalu menunjukkan restart. Proses restart tidak hanya memakan waktu 30 menit, tetapi memakan waktu hampir 1 jam.


Setelah restart terlampaui, komputer kembali menunjukkan gejala tidak sehat yaitu mati total. Setiap kunyalakan tombol on, komputer hanya memberi isyarat dua lampu merah berkedip-kedip, sedangkan layar berwarna hitam pekat. Aku menyuruh hati untuk bersabar, mungkin ini adalah sebuah ujian yang harus dilalui demi menuju kesuksesan.


 

2.    Berperang melawan kantuk

Ketika komputer telah siap, mata ganti mengantuk. Rasa kantuk yang menyerang akan sulit diatasi. Berbagai cara kulakukan untuk mengusir kantuk, seperti : mencuci muka, menyiapkan camilan, membuat segelas kopi pahit hingga lonjak-lonjak sekitar 1 menit. Semua yang kuusahakan belum membawa hasil. Rasa kantuk masih berkuasa di kepala. Aktivitas menulis kulanjutkan malam hari. Tetapi tetap saja, setelah selesai shalat Tarawih, mata meminta untuk segera tidur.

3.    Berpacu dengan waktu

Dari kasus komputer yang kurang sehat ditambah rasa kantuk yang menyerang, waktu menjadi hal penting yang harus dipegang. Jika tidak, aktivitas menulis dapat melebihi waktu yang telah ditentukan/deadline.

 

4.    Mencari ide yang menarik dan inspiratif

Cerita yang menarik dan menginspirasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam menulis sebuah karya , khususnya artikel. Untuk menuangkan ide, saya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit untuk berpikir. Terkadang muncul beberapa ide yang bersarang di kepala. Ketika beberapa ide muncul, maka butuh waktu juga memilih ide yang tepat.

 

5.    Menghitung jumlah kata

Jika ide telah ditemukan, maka langkah berikutnya adalah menuliskannya  dalam sebuah cerita. Tidak cukup itu saja, sebab panjang tulisan minimal adalah 500 kata setiap menulis. Waoww!Ini membutuhkan kerja keras dan semangat luar biasa untuk bersaing. 

Kelima permasalahan dalam menulis telah terkupas. Permasalahan utama terletak pada komputer yang membutuhkan waktu 1 jam untuk restart. Perlu kesabaran dan berpikir positif terhadap semua peristiwa. Meskipun bergelar ibu rumah tangga , tetapi jika mampu berproduktivitas dan mampu menakhlukkan liku-liku kesulitan dalam menulis, berarti kita telah berjuang sekuat tenaga untuk konsisten dalam menulis.

 

 

#inspirasiramadan

#dirumahaja

#flpsurabaya

#BERSEMADI_HARIKE-7

 

 


Tidak ada komentar:

BUS HANTU (KELOMPOK 3)